Pamanku Kesalahanku

Dia Mengejarmu?  



Dia Mengejarmu?  

0Setelah meninggalkan kata-kata tidak tahu malu, Xie Xize keluar. Ketika akan pergi, matanya hanya memandang jernih, seolah-olah tidak ada sedikitpun perasaan tidak tahan untuk pergi.     
0

Mo Yangyang sendiri masih agak kesal, namun juga ketakutan. Ia pun hanya bisa menatap Xie Xize dengan sengit.     

Tanpa diduga, Xie Xize tiba-tiba menoleh dan menatap mata Mo Yangyang yang terasa sangat dalam. Dengan sikap yang tidak bisa ditebak, ia berkata dengan tenang, "Mata bos terlalu panas, membuat orang tidak tertahankan."     

'Tidak tertahankan bapakmu!' Cibir Mo Yangyang dengan kesal.     

Perempuan ini pun seketika menundukkan kepala dan mengepalkan telapak tangan dengan erat.     

Xie Xize akhirnya keluar dari dapur. Lalu, ia melirik piring di atas meja dan duduk lagi.     

Yuanyuan diam-diam memperhatikan Xie Xize. Pipinya memerah dan beberapa kali ingin maju. Akan tetapi, dia masih belum berani menyapa pria itu.     

Di sisi lain, Xie Xize lanjut memakan makanannya dengan sangat serius. Gerakannya bahkan sangat anggun meski hidangan yang dimakannya sangat sederhana. Sungguh, caranya makan ini tetap membuat orang senang untuk melihatnya.     

Setelah makan, Xie Xize meletakkan sumpitnya dan berkata kepada Mo Yangyang yang telah menjamur bersembunyi di dapur belakang, "Kuharap lain kali, Bos juga akan memasakkan makanan untukku sesuai dengan standarnya."     

Saat Xie Xize berjalan ke pintu, ia mengingat sesuatu dan berbalik untuk lanjut berkata, "Beri tahu Latiao, besok aku akan menemuinya!"     

Mo Yangyang tiba-tiba mengangkat kepalanya dan hanya melihat bahwa punggung Xie Xize sudah berbalik.     

Hey, apa maksud pria itu?     

Yuanyuan menatap punggung Xie Xize. Matanya yang bersemangat sudah terlihat hampir kemerahan dan langsung berlari ke arah Mo Yangyang.     

"Kak Yangyang, apa hubunganmu dengan lelaki itu? Apakah dia sedang mengejarmu?..."     

Yuanyuan melirik Mo Yangyang. Bahkan jika Mo Yangyang mengenakan pakaian paling biasa dan tanpa bedak sedikitpun di wajahnya, temannya ini tetap terlihat cantik dan tidak bisa diabaikan.     

Ia pun melengkungkan bibir dan berkata, "Menyenangkan sekali menjadi cantik. Bahkan jika sudah punya seorang putra, kamu juga tidak terlalu khawatir tentang itu. Aku benar-benar iri."     

Meski terdengar memuji, namun ada perasaan masam yang muncul dalam kata-kata ini.     

Walau demikian, Mo Yangyang tidak membalasnya. Pikirannya penuh dengan kata-kata Xie Xize saat pria itu mau meninggalkannya tadi. Ya, apakah pria itu sudah menyadarinya...     

Mo Yangyang menggelengkan kepalanya dengan cepat. Tidak, ia bahkan tidak bisa menakut-nakuti dirinya sendiri.     

Melihat temannya diam dan termenung, Yuanyuan langsung menepuk pundak Mo Yangyang, "Kak Yangyang, kenapa kamu tidak berbicara?"     

Mo Yangyang yang tidak memperhatikan sekitar pun kaget dan hampir jatuh. Ia langsung mengangkat kepala dan menyapu pandangan dengan acuh tak acuh tanpa mengucapkan sepatah katapun. Mo Yangyang pun keluar dari dapur belakang, mengambil tasnya, dan mengeluarkan sebuah amplop.     

"Ini lima ribu yuan. Ini gaji setengah bulan ini ditambah kompensasi sebesar gaji satu bulan. Mulai besok, kamu tidak perlu datang lagi."     

Di tengah Yuanyuan yang bersemangat, anehnya Mo Yangyang malah menyuruhnya pergi.     

"Apa maksudmu?"     

Mo Yangyang berkata dengan tenang, "Maksudnya itu tadi, restoran ini masih menjadi bisnis yang kecil, bisnis yang biasa-biasa saja. Jadi, aku merasa bisa mengurusnya sendiri saja."     

Mo Yangyang pun melepas maskernya, lalu matanya yang memancarkan ekspresi dengan sangat jelas memandang tatapan marah Yuanyuan.     

"Kak Yangyang, jangan bercanda. Aku sudah bekerja di restoran ini selama dua tahun. Gaji yang kamu bayarkan tidak tinggi, tetapi aku terus bekerja keras. Tanpaku, restoran ini bisa saja mendapat sial dan gulung tikar sejak lama..." Ucap Yuanyuan.      

Yuanyuan juga menambahkan, "Hey, Kak! Jangan mengira bahwa setelah mendapat banyak uang dan mampu mendekorasi restoran ini menjadi bagus, kamu malah mengusirku begitu saja. Sikapmu ini terlalu... terlalu jahat."     

Akan tetapi, perkataan gadis ini malah membuat hati Mo Yangyang menjadi semakin bertekad untuk memecatnya. Ya, bukan saatnya gadis ini membahas kedatangannya pada awal dua tahun yang lalu.     

Jika Mo Yangyang tidak memecatnya, ia khawatir dirinya akan menjadi Mo Shixuan selanjutnya.      

Ia pun dengan sinis menjawab, "Dua tahun lalu, kamu sendiri yang datang ke restoranku untuk berlutut dan memohon padaku. Kenapa? Kamu lupa?"     

Wajah Yuanyuan memerah. Kata-kata Mo Yangyang itu menusuk hatinya. Ia pun dengan marah membalas, "Kalau bukan karena aku yang kasihan melihatmu mau membuka restoran sendirian sambil membawa anak, kamu pikir siapa lagi yang akan bersikap rendah hati untuk membantu tempat lusuhmu…"      

"kekuatan macam apa yang kamu miliki? Memangnya, apa yang kamu ketahui mengenai anggapan orang lain tentangmu?" Tambahnya kesal.     

"Cuih... di luar kamu berpura-pura menjadi seperti putri peri sepanjang hari. Namun sebenarnya, tidak ada yang tahu kelakuanmu yang aslimu. Setelah restoran dihancurkan, ada orang yang memperbaikinya dalam semalam. Jika tidak ada lelaki baik yang ada di belakangmu melakukan ini, siapa yang akan percaya?"     

Mendengar perkataan itu, Mo Yangyang tentu mencibirnya. "Ya, aku memang hebat. Kamu cemburu, ya? Sayangnya, kamu hanya sia-sia bila hanya cemburu padaku!" Balasnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.